Bencana besar jaman ini bukan cuma dalam kerusakan alam tapi juga degradasi nilai moral. Orang hidup dalam budaya individualisme, ketika semua hal diletakkan pada kepentingan pribadi. Salah satu keluhan yang sering terdengar adalah kurangnya rasa terima kasih. Dalam kebudayaan indonesia, terima kasih mendapat tempat penting dalam tatanan moral. Bahkan setiap bahasa daerah memiliki kosa kata khusus tentang terima kasih. Sebuah hal positif yang menunjukkan bahwa bangsa ini biasa berterima kasih. Tapi mengapa jaman ini begitu banyak orang yang tidak tahu berterima kasih. Orang hidup dalam sikap tidak mau tahu.
Bacaan Lukas 17:11-19 menggambarkan secara mendetail bagaimana pentingnya rasa terima kasih. Yesus menyembuhkan 10 orang kusta dan salah satu di antaranya adalah orang Samaria. Yang menarik bahwa Yesus menyembuhkan kesepuluh orang Kusta tadi, tapi kisah itu jadi tidak menarik karena hanya satu orang saja yang datang berterima kasih. Itu pun adalah orang samaria, orang asing, orang yang tidak seasal Yesus.
Yesus pun memuji orang Samaria itu.
Sebagai murid Yesus kita pun sering menjadi orang yang tidak berterima kasih. Padahal kita percaya padaNya dan bahkan mengakuiNya sebagai Tuhan. Lalu mengapa kita tetap mengikuti kehendak hati kita sendiri? Mari kita menyerahkan diri padaNya dan berterima kasih untuk segala sesuatu yang Dia berikan.
Jumat, 08 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
data:post.body/>