MINGGU PASKAH KETUJUH
HARI KOMUNIKASI SOSIAL SEDUNIA
NN...
Dalam peristiwa kenaikan, Tuhan Yesus sudah memberikan janji utama akan hadirnya Penolong yang akan menyertai kehidupan kita. Kehadiran sang penolong menjadi tanda bukti cinta Allah. Kita mahluk istimewa yang sungguh menjadi pusat perhatian Allah.
Kehadiran sang Penolong, telah secara nyata terbukti dalam pewartaan para rasul. Gereja awal hidup berkat sang penolong, yakni Roh Kudus. Stefanus adalah contoh nyata dari karya Roh Kudus. Stefanus yang sungguh percaya menerima karunia Roh yang membuat dirinya tampil penuh keberanian mewartakan Yesus. Keberanian yang lahir dari cinta akan Allah. Oleh Roh Kudus, dia tidak takut, bahkan menyerahkan nyawanya untuk membela kebenaran tentang Kristus. Tuhan Yesus memang tidak membutuhkan pembela; tapi dia membutuhkan orang-orang yang berani menyatakan kebenaran cintaNya. Saat itulah Dia berkarya memberikan cintaNya yang lebih besar, lebih dashyat, yang membuat para lawan gigit jari..
Oleh karena dashyatnya karya Roh itu maka sudah sepantasnya dalam perayaan ini dan dalam hari-hari penantian ini kita sungguh berdoa, membuka hati kita untuk kehadiranNya. Sebab kehadiranNya akan membuat kita menjadi sungguh Kristiani. Kita memang sering mengeluh mengapa hidup iman kita maju mundur...maju 2 kilometer, lari mundur 100 kilometer..itu bisa jadi karena kita seringkali mengandalkan kemampuan diri kita dan tidak terbuka pada karya Roh Kudus. Dalam kamus Gereja Katolik, Roh Kudus itu bukan milik segelintir orang, tapi sungguh berkarya di dalam Gereja, ke tengah segenap orang yang percaya. Roh Kudus tidak bisa disetir oleh kepentingan tertentu, kelompok tertentu..Dia berhembus ke manapun Ia mau.
Oleh karena itu, kita perlu menangkap peluang untuk menerima Roh Kudus dengan membuka diri lagi lewat doa kita. Roh Kuduslah yang akan menuntun kita pada kebenaran.
NN...
Kekuatan doa itu sudah dibuktikan oleh Stefanus. Tuhan telah membuka pintu surga dan mendengarkan doanya. Walaupun dia mati, Stefanus menjadi orang yang berbahagia karena Allah menampakkan diri padaNya. Kekuatan gelap dan jahat apa pun telah dihancurkan dan stefanus menang dengan mulia. Jalan salib Yesus telah diikutinya dan sekarang berhak menerima kebahagiaan kekal.
Dalam perayaan ini kita mendengar doa Yesus Imam Agung untuk kepentingan umatNya. Dia memohon agar kita hidup dalam persatuan. Doa Yesus adalah tanda tentang kekuatan komunikasi dengan Allah sebagai sarana mutlak. Persatuan adalah tujuan doaNya. Pada dasarnya, Yesus hendak menghubungkan kita satu sama lain dalam cintaNya. Persatuan manusia adalah tujuan pewartaan Tuhan agar kita menjadi sehakikat denganNya, dalam Allah dan Putera dan Roh Kudus. Tritunggal menjadi cermin persatuan kita, mengikat lebih dalam sebagai putera-puteriNya. Jelas bahwa secara fisik kita memang berbeda, tetapi secara rohani kita dapat dipersatukan. Itulah harapan Yesus agar kita menjadi satu untuk menyembah Dia.
Hari ini Gereja merayakan hari komunikasi sosial sedunia yang ke – 44. Dalam pesannya, paus benediktus mengingatkan kita akan pentingnya pewartaan karya Tuhan. Mengambil semangat stefanus, kita hendaknya mampu mewartakan keselamatan yang telah dinyatakan Yesus. Media komunikasi hendaknya diarahkan bukan untuk kesesatan, seperti hp selingkuh, tapi diarahkan untuk mengkomunikasikan kebenaran: ruang untuk bicara keadilan, kejujuran, bukan gosip atau ajakan main judi atau janji ke pub-pub di gorontalo. Memang media sekarang ini banyak dicemaskan karena harganya sudah seperti sebombon..ada hape sejuta umat yang mudah di dapat; ada juga hape second yang murah yang kalo dipake lempar anjing, anjing bisa pingsan tiga hari empat malam...Kehadiran rupa-rupa barang ini bisa diarahkan secara salah. Bukannya untuk komunikasi tetapi untuk simpan gambar porno, video porno, kecuali video kades lemot...perhatian2 mohon perhatian untuk pengaturan airi...lelo atan tingkah laku one wae. Jangan sempai cape orang menyangkuti oleh yang ke lokasi..karena kota ini..neka rabo ta koa...
NN...
Persatuan umat manusia adalah harapan Tuhan sendiri. Itu adalah tanggung jawab kita untuk mewujudkannya. Tuhan pasti membantu yang penting hati kita terbuka pada RohNya lewat doa2 yang tak henti2nya kita lambungkan. Tuhan pasti memberikan jalan bagi setiap kita yang percaya dan berjuang untuk mewujudkannya seperti yang telah dilakukan stefanus yang meniru tindakan Tuhan sendiri.
Ikatan persatuan kita adalah jalan untuk kembali ke fitrah, bentuk dan model asli dari kehidupan kita. Sejak semula manusia diciptakan untuk bersatu dan diarahkan untuk bersatu dalam Dia dalam keabadian.
Cerita : seorang pemabuk yang minta dilukis wajahnya. Ketika dilukis, sang pelukis menggambar wajah seorang yang rapih, dengan stelan pakaian yang rapih. Tentu saja pengemis yang compang-camping itu menjadi marah. “Bukankah kau tahu aku tidak rapih, dan wajah saya kotor? Ini bukan wajah saya...” Tapi pelukis itu berkata: Ini wajah bapak..Pemabuk itu semakin marah: sembarangan..ini bukan wajah saya. Pelukis itu pun berkata: Pak, inilah wajah bapak. Sekarang ini bapak tampak seperti ini karena stress, dan egois. Ini hanya pelampiasan dari sikap ingat diri bapak. Wajah bapak yang sebenarnya seperti dalam lukisan ini.” Pemabuk itu sangat terharu mendengar penjelasan sang pelukis, memeluk pelukis itu dan lukisan itu sambil berkata: maafkan aku, memang aku egois. Aku telah meninggalkan rumah untuk kampanye calon dpr; sekian sibuknya sampai melupakan istri. Calon dpr itu kalah, dan saya stress sehingga terjun dalam dunia yang gelap ini.
NN..
Wajah asli kita adalah: wajah bersih dalam warna persatuan dan persaudaraan. Tapi karena sikap ingat diri, akhirnya wajah kita penuh bobrok: seperti yang tampak nyata sekarang: baku sikut, tidak saling bicara, senang menjatuhkan orang, suka mempermainkan perasaan orang; senang orang lain jatuh, suka gosip miring tentang calon pemimpin yang tidak kita suka; senang hidup dalam sekat agama, suku, dan daerah sendiri...Kita semua sesungguhnya seperti dalam lukisan pelukis tadi. Mari kita berdoa kepada Tuhan agar mengutus RohNya agar kita sekalian hidup dalam persatuan yang erat, sebagai anggota Gereja yang benar. Tuhan memberkati.